Rabu, 30 April 2025 | 17:54 WIB
Penulis: Salman Mardira | Editor: SMR
Jakarta, Beritasatu.com – Lembaga riset independen IndoStrategi merilis daftar 10 menteri berkinerja terbaik di Kabinet Merah Putih, berdasarkan hasil kajiannya terkait evaluasi kinerja pembantu Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Evaluasi ini dilakukan setelah enam bulan masa kerja Kabinet Merah Putih sejak pelantikan pada Oktober 2024.
Direktur Riset IndoStrategi Ali Noer Zaman menjelaskan penilaian dilakukan berdasarkan tiga parameter utama, yaitu efektivitas kebijakan, kualitas tata kelola pemerintahan, dan kepemimpinan para menteri.
“Hasil riset ini menunjukkan bahwa secara umum kinerja pemerintahan dinilai dalam kategori ‘sedang’, dengan skor rata-rata 3,54 dari skala penilaian 1 sampai5,” ujar Ali Noer Zaman dalam pemaparan risetnya di Jakarta Selatan, Rabu (30/4/2025).
Dari hasil riset ini, IndoStrategi mengidentifikasi 10 menteri dengan performa tertinggi. Para menteri berkinerja baik ini dinilai memiliki kejelasan arah kebijakan, tata kelola yang efisien, serta gaya kepemimpinan yang responsif dan komunikatif.
“Menteri-menteri ini mendapat nilai tinggi berkat kejelasan arah kebijakan, kemampuan tata kelola yang efisien, dan gaya kepemimpinan yang dianggap responsif dan komunikatif,” jelas alumni SciencePo Aix Marseille Prancis ini.
Daftar 10 Menteri Berkinerja Baik versi IndoStrategi Beserta Skor Kinerja Tertinggi:
- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti – skor 4,20
- Menteri Pertanian Amran Sulaiman – skor 4,15
- Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi – skor 4,09
- Menteri Pekerjaan Umum Dodi Hanggodo – skor 4,08
- Menteri Agama Nasaruddin Umar – skor 4,07
- Menteri Keuangan Sri Mulyani – skor 4,03
- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin – skor 3,96
- Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni – skor 3,89
- Menteri Kebudayaan Fadli Zon – skor 3,88
- Menteri Sekretariat Negara Prasetyo Hadi – skor 3,69
IndoStrategi menilai performa 10 menteri ini mencerminkan kemampuan adaptif dalam menjalankan program kerja serta merespons dinamika publik secara cepat dan efektif.
Riset IndoStrategi tersebut dilaksanakan pada medio 17 Maret sampai 25 April 2025, dengan menggunakan metodologi purposive sampling.
Riset ini juga menggunakan pendekatan kualitatif, dengan triangulasi data dari dokumen kebijakan nasional (Asta Cita dan RPJMN 2024–2029), melibatkan 67 ahli yang terpilih sesuai bidang dan kepakarannya yang tersebar di seluruh Indonesia, juga diperkuat dengan focus group discussion (FGD) para pakar, serta kajian media dan riset lain yang relevan.
Kinerja Kementerian Koordinator
Dari tujuh kementerian koordinator, IndoStrategi menempatkan Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono dalam daftar teratas menteri koordinator berkinerja terbaik dengan skor tertinggi (3,50), sementara Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno memperoleh skor terendah (3,05).
Penilaian ini menyoroti masih lemahnya koordinasi lintas sektor dan minimnya dampak kebijakan pada masyarakat luas, khususnya dalam bidang sosial, pendidikan, dan kebudayaan.
Catatan dan Rekomendasi
Riset IndoStrategi menyoroti sejumlah tantangan utama yang masih dihadapi pemerintah, mulai dari lemahnya koordinasi antarkementerian dan lembaga, hingga partisipasi publik yang belum optimal dalam proses kebijakan. Selain itu, inovasi di bidang pendidikan tinggi, hak asasi manusia (HAM), dan pemberdayaan masyarakat masih tergolong minim.
Di sisi lain, kesenjangan kinerja antara kementerian teknis dan kementerian sosial turut menjadi hambatan dalam mewujudkan kebijakan yang efektif dan merata.
IndoStrategi memberikan sejumlah rekomendasi strategis kepada pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai langkah awal dalam mewujudkan pemerintahan yang responsif dan berorientasi pada kepentingan publik.
Pertama, penting bagi pemerintahan mendatang untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di seluruh sektor, guna membangun kepercayaan publik dan memperkuat tata kelola yang bersih.
Kedua, IndoStrategi menekankan perlunya penguatan kepemimpinan publik di kalangan para menteri agar lebih adaptif terhadap dinamika perubahan dan proaktif dalam menghadapi tantangan kebijakan.
Ketiga, reformasi tata kelola pemerintahan perlu didorong melalui pendekatan berbasis data serta pemanfaatan teknologi digital demi efisiensi dan efektivitas pelayanan publik. Terakhir, kebijakan yang dihasilkan harus berlandaskan pada kebutuhan nyata masyarakat, dengan perhatian khusus pada sektor sosial, pendidikan, dan pemajuan hak asasi manusia.
Demikian daftar 10 menteri berkinerja terbaik versi IndoStrategi.
Artikel ini telah terbit di